PLBK (Penyakit Lama Bersemi Kembali) --> M. A. L. A. S.

Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..!!!!
Ingat tulisan terakhir (perdana dan satu-satunya ditahun 2010, bahkan sekarang wes 2011!!!) katanya mo rajin nulis, mo giat nuangin ide, inspirasi, kisah-kisah, kentut-kentut kehidupan dan segala ampas-ampasnya (yaikkss!!), tapi mana buktinya?? Janji palsu!
Hadehh... -_-"

(dan omelan hati nurani pun terus berkumandang..)

"kenapa nge-blognya mandek??"

"kenapa nulisnya gak jalan??"

"kenapa kamu biarkan blog yang tak berdosa ini mengganggur??"

"kenapa kau sia-sia kan hidup blog ini??"

"shame on you! shame on you!!"


Aku pun menghela nafas (sembari kentut) mengisyaratkan penyesalan yang mendalam. Tak tahu harus membela diri dengan cara apa untuk mengatasi tuduhan-tuduhan yang tak berperibumi itu. Satu-satunya alasan dari semua ini adalah bahwa aku, yang manis, imut dan tak berdosa ini, telah mengalami suatu sindrom yang diyakini telah mendunia sejak zaman batu tulis sampai musim obral ipad saat ini --> M. A. L. A. S.

Ada sih alasan-alasan tersirat lainnya yang lebih indah untuk dikumandangkan daripada lima huruf diatas seperti "lagi gak punya waktu nich.." atau "belum dapat inspirasi dwehh.." tapi tetap aja soko guru nya adalah si mbah Malas yang menjadi dalang dari konspirasi ini. Kadang-kadang (bahkan sering) kita selalu mengganggap enteng sebuah pekerjaan yang kecil dan menundanya sampai waktu yang cukup lama. Kalau sudah begitu lama-lama pekerjaan yang kecil itu jadi...

(break dulu yak, mo makan pagi rangkap makan siang dan makan sore dulu nih, he3..)

(bar mangan, wareg tenan...lanjut!)

...menumpuk dan bertransformasi menjadi pekerjaan yang besar. Alhasil? Makin merajaleledumbo lah yang namanya MALAS, yeahhh!!!
Padahal kalo di kerjakan sedikit demi sedikit dan rutin akan terasa lebih ringan, hidup menjadi santai dan beban hidup gak nambah. Like my mommy said " Nduk... pakaian itu dicuci setiap hari...jangan ditumpuk-tumpuk...jangan tunggu segunung baru dicuci... kalo sedikit-sedikit kan gak akan terasa capeknya..". Sungguh amanah yang tulus dari seorang ibu yang sampai saat ini belum bisa kutunaikan dengan ikhlas dan tuntas! *maaf ya mami... T_T

Seandainya ada obat buat orang malas di planet ini pasti ane bakal jadi the first customer bahkan jadi lifetime member!! (dahsyat semangatnya, saking malasnya) -_-"
Begitulah... bukannya berusaha bangkit dari dunia per'malas'an dan berusaha mengalami pembaharuan budi, malah mengangan-angankan cara instan yang dengan sangat yakin dan percaya juga gak kan bakal ada deh diproduksi secara massal obat malas yang sangat fenomenal itu. Gak ada yang instan didunia ini. Keberhasilan juga tidak bisa diraih dengan spontan *wise mode*. Perlu usaha dari dalam diri kita untuk mengalami pencapaian-pencapaian dalam hidup, dan yang terpenting adalah proses menuju kesuksesan itulah yang akan membentuk karakter dan mental kita menjadi pribadi-pribadi ksatria dalam tarung kehidupan. Berani hadapi dunia!! yeaaahhh!!!!

So sepertinya tulisan ini barulah pemulaan dari serangkaian terapi malas yang harus aku taklukan, karena ternyata praktek itu jauuuuhhhhhh lebih susye daripada hanya sekedar teori (betul tidak??!)


"betul! betul! betul!" (^_^)

"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."

Mazmur 126 : 5-6


Komentar