Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Tulis Aja Dulu (2)

Hari ini tidak punya ide mau menulis apa. Tapi demi melatih konsistensi saya harus tetap aktif melakukan aktivitas ini, untuk kebaikan isi kepala juga tentunya. Bagi-bagi ke "pensieve"  supaya tidak terlalu penuh. Sebenarnya kemarin saya menulis juga, hanya tidak di publish . Belum. Soal yang itu akan ada waktu dan bagiannya sendiri. Ngomong-ngomong soal menulis tentunya kita perlu inspirasi untuk dapat mengembangkan sebuah tulisan. Semacam ide, pemikiran atau pun kejadian yang mengesankan pada hari itu. Ada beberapa yang terpikirkan untuk ditulis hari ini, tapi tidak cukup mengesankan pikiran. Bahkan di penghujung hari ini saya sudah melupakan apa yang ingin ditulis tadi. Bagi saya pribadi butuh sesuatu yang benar-benar kuat untuk dapat dijadikan topik, sesuatu yang mendominasi isi kepala ketika memikirkannya sehingga saya akan tetap ingat sampai waktu saya menuliskannya.  Saya tidak ingin menulis dengan tujuan "asal ada" walaupun di awal saya mengatakan tetap i

Tulis Aja Dulu (1)

Gambar
*) mode nulis santai **) topik ngalor-ngidul Saking gapteknya saya gak tahu kalau ternyata postingan di blog itu bisa diatur untuk jadwal publikasinya. Jadi walaupun saya nulis kejadian lampau di masa sekarang, tapi tanggal dan waktu postingan bisa disesuaikan dengan tanggal dan waktu aslinya, emejing ! Maap saya memang lola soal begituan, makanya gampang dibegoin *eh :v*.  Lumayan juga fitur ini bisa dipakai untuk ngerapiin arsip, mengisi bolongan-bolongan garis waktu yang terabaikan. Karena sebenarnya banyak juga kejadian-kejadian ataupun peristiwa dalam hidup yang layak dituangkan disini. Itung-itung dokumentasi pengalaman hidup lah biar kelak ada yang bisa dikenang nantinya *mendadak melow*.  Mungkin pemakaian fitur ini akan disesuaikan dengan kebutuhan penulisan saja *cakep*.  Barangkali ada yang bertanya-tanya (maksa, padahal orang gak bakal peduli hahaha) mengapa seorang Venny Kurnia Andika mendadak jadi aktif di blog, jadi produktif menulis bahkan terkadang suka sok bij

Maret

Karya: Bagus Dwi Hananto lampu lampu kota  datang menyerap  mimpi dan luka  aku terjebak kenangan hujan menebah angin di lengkung daun dan kaca deru debu tak sampai juga tak sampai juga aku melolong bertanya rindu namun di belakang  hanya iblis putih santun memanjat kebingunganku di cermin aku saksikan cahaya  tergantung jatuh  dunia dipenuhi kematian jelek seperti musim ketika engkau pergi tak kembali lagi  tak akan kembali lagi (dari buku:  Menatap Kesedihan dari Waktu ke Waktu; Kumpulan Puisi )

FINISHED IS BETTER THAN PERFECT

Daebak ! Selang dua hari kemudian saya nge-blog kembali. Semoga semakin rajin ya saya (bicara pada diri sendiri).  Tak perlu lah ekspektasi berlebihan. Jalani saja.  Kalau jatuh bangkit lagi, gagal coba lagi (ini salah satu nasehat bijak yang sedang gencar saya tanamkan dalam diri).  Seorang sahabat pernah menasehati saya dengan sebuah kalimat yang cukup membekas dan merasuk logika. Waktu itu saya sedang pusing setengah mati mengurusi sebuah proyek yang baru pertama kali saya pegang. Mungkin bagi sebagian orang sebenarnya mudah. Namun untuk orang dengan pengalaman nol seperti saya ditambah idealis akut membuat pekerjaan terasa dua kali lebih berat. Sebenarnya pekerjaan itu bisa diselesaikan lebih cepat. Hanya karena saya merasa ada banyak kekurangan namun tak kunjung menemukan alternatif solusi yang lebih baik, ditambah laptop yang ngadat semasa pengerjaan, waktu submit  menjadi mundur dari jadwal seharusnya. Lalu saya merasa kecewa dan mulai menyalahkan diri sendiri, merasa t

Dan Terjadi Lagi

Gambar
O hai ! Sapaan ini tampaknya lebih dikhususkan kepada si blog ini sendiri. Sepertinya bukan berita baru bahwa aku senang sekali mengabaikan platform  ini hingga tahunan, hahahaha. Sekarang saja sudah bulan ke-4 di tahun 2020. Minus dua bulan lagi kita menuju pertengahan tahun ini. Kurang lebih sembilan bulan terabaikan (cukup singkat dibanding kasus sebelumnya *siul-siul). Waktu memang cepat sekali berlalu. Tapi yoweslah  hidup tetap terus berjalan kan? Dan aku sedang tak mau membahas yang berat-berat apalagi perihal pergantian hari yang begitu cepat secepat lenyapnya uang di dompet *eh. Alasan mengapa aku teringat kembali pada blog ini dan akhirnya 'mampir' menulis karena satu hal yang berusaha kupatuhi. Mencoba konsisten ternyata cukup PR buatku. Sulit malah. Ketika sedang tertarik pada suatu hal aku akan sangat menggebu-gebu dan totalitas mengerjakannya. Sampai lupa tidur lupa mandi tapi tak pernah lupa makan. Persoalannya aku gampang bosan. Kalau sudah begitu yasudah

Astungkara

wahai lelaki pengagum senja ini aku wanita yang menyimpan sepotong swastamita untukmu namun petak itu kini berdebu mangkrak di pojok sepi dulu sekali waktu pernah memohonmu kepada Sang Hyang Widhi Wasa mengunci setiap untai doa dengan Shava katamu aku si petualang padahal aku setia berkelana  demi menyelami setiap jengkal ketidaktahuan-ku atasmu sampai sekejap mata aku tersuruk menyasar pada sebuah jalan sunyi juga kau memilih sore yang lain, dengan cahaya kuning keemasan dan berkilau yang bersinar pada pukul lima kupandangi senja kala-ku yang terbit sesaat sebelum pekat tak banyak kilau hanya semburat yang terpintal bersama jingga dan lembayung ada serat-serat harapan yang menjalin malam merapal doa yang menyirat namamu Surabaya, 21 April 2020

Selepas Hujan

selepas hujan punca daun mangga bergetar diterabas angin ratusan kemilau dari sisa tetes hujan menguntai di pucuk-pucuk hijau, pilinan temali dan atap tetangga awan kelabu mengarak menuju utara tak jelas hendak kemana genangan air memilih bermuara di suatu pojok balkon mendekat kepada kekasihnya si talang air sayang cintanya terkalang terserap hilang ilalang liar juga gulma yang bersemayam pada pot-pot tak bertuan Surabaya, 8 April 2020