Tulis Aja Dulu (4)
Menulis adalah candu. Meskipun Carpal Tunnel Syndrome (CTS) membuat meringis dan kantong mata sudah naik kelas dari ukuran setengah kilo menjadi dua kilo tetap saja tengah malam dan dini hari adalah waktu yang paling subur untuk isi kepala moncor dengan derasnya. Seperti ada yang kurang jika merebahkan diri tanpa menulis. Mungkin ini kebiasaan yang terbentuk selama WFH melanda. Ragaku tak bisa kemana-mana sementara pikiran melanglang buana. Yasudah, menulis jadi sarana. Tak jelas sebenarnya apa yang hendak kuceritakan malam ini. Hari berjalan dengan (puji Tuhan) lancar seperti biasanya. Bangun pagi dan menamatkan drakor yang episode terakhir-nya ditunggu sejak tengah malam (terlalu mengantuk kemudian tertidur) hingga membuat persediaan ulang Penak Pisang dan tahu-tahu matahari sudah bersiap hendak menuju belahan bumi lain. Sempat berjibaku dengan orderan gof*od yang lonjakannya mulai membuatku memutar otak untuk mengatur strategi jika mendadak keroyokan seperti hari...